Sunday, July 12, 2020

My Mind Mapping Dari "Buku Pintar Istri Cerdas"

"Buku Pintar Istri Cerdas" merupakan penghuni lama di pojok baca emak. Buku terbitan 2005 ini, emak beli sebelum menikah dulu. Bisa dibilang buku karya Muhammad Utsman Khusyah ini menjadi panduan emak sejak sebelum hingga sesudah menikah dan punya anak.


Isinya memang sangat lengkap. Mulai dari cara memilih dan menentukan pendamping yang baik dan cara-cara dalam proses penentuan tersebut. Menyiapkan diri menjadi istri yang baik. Menjadi mitra suami dalam menjalankan bahtera rumah tangga. Mewujudkan sosok istri cerdas yang kreatif, pengertian, mengutamakan keluarga dan selalu menumbuhkam semangat suami. Hingga menjadi ibu cerdas, mulai dari melahirkan, membimbing, mendidik, dan memperhatikam tumbuh kembang anak. Ada juga penjelasan mengenai solusi menghadapi masalah dalam rumah tangga. 

Meski terbitan lama, nasehat dan panduan dari buku ini tak usang dimakan waktu. Saat emak membutuhkan, isi buku ini masih layak untuk dijadikan acuan dalam melangkah. Seperti sekarang, ketika masa pandemi dan anak-anak harus sekolah di rumah, emak mau tak mau harus lebih instensif berperan sebagai gurunya anak-anak. Bukan berarti biasanya emak tidak berperan sebagai guru, tapi kali ini tidak lagi menjadi pelengkap tapi sebagai guru utama. Dan emak merasa ragu, apa emak mampu meng-handle semua proses pembelajaran yang biasanya mereka lakukan di sekolah bersama guru-guru dan teman-temannya. Oleh karena itu, emak buka lagi buku ini dan mencoba membuat sebuah mind mapping-nya. 


Dari mind map ini emak belajar untuk meningkatkan kepercayaan diri bahwa sejatinya seorang ibu adalah guru utama untuk anak-anaknya. Jangan pernah merasa bahwa kemampuan kita di bawah guru-guru sekolah, karena yang paling memahami anak-anak adalah kita ibunya. Peran kita adalah sebagai teladan utama bagi anak-anak. 

Ibu yang sukses berperan sebagai guru yang baik bagi anak ketika memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Menyiapkan pengetahuan yang memadai tentang metode pendidikan
2. Mengenal dengan baik pemikiran, keinginan dan kecenderungan anak
3. Benar-benar berusaha untuk memberikan kebahagiaan kepada anak, mencintainya, menyayanginya dan menganggapnya sebagian bagian dari kehidupan
4. Ketika anak melakukan kesalahan, perlakukan anak seperti memperlakukan orang yang sakit dan mulai kita obati. 

Tentunya ketika seorang ibu berperan sebagai guru anak, maka kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kedisiplinan dan kesungguhan. Akan tetapi kita tidak boleh  memberikan perintah dan kewajiban kepada anak dengN ancaman atau pemberian hukuman yang berlebihan. Seorang ibu harus bisa memerhatikan kemampuan anak dengan sabar dan menuntun anak untum mengerjakan tugas-tugasnya. 

Judul buku: BUKU PINTAR ISTRI CERDAS: Panduan Islam dalam Memasuki Bahtera Rumah Tangga

Disadur dari: Al-Mar'ah Al-Mitsaliyyah fi A'yun Ar-Rijal

Penulis: Muhammad Utsman Khusyah

Penyadur: Ija Suntana

Diterbitkan oleh Penerbit Hikmah

Cetakan I, Juli 2005

Desain Sampul: Kasta Waisya

Tataletak: Tim Kreatif Pracetak MMU

ISBN: 979-3674-70-9

Didistribusikan oleh Mizan Media Utama (MMU) 

#RCO8 #ReadingChallengeODOP8 #OneDayOnePost #pengembangandiri

Sunday, March 22, 2020

Petualang Negeri Sipil


Hai jumpa lagi dengan emak di pembaca buku. Penasaran gak sih buku apa lagi yang dibaca emak kali ini? 

Di tingkat 4 Reading Chalenge ODOP (RCO) kali ini emak dan teman-teman diminta untuk membaca buku koleksi pribadi yang sudah lama tapi belum dibaca. Begitu dapat tantangan ini, emak langsung melototin rak buku yang sekarang lebih dekat dengan pelukan debu dan belaian rajutan sarang laba-laba. Dan ternyata lumayan banyak buku yang masih perawan, belum emak jamah. 

Beberapa waktu lalu memang emak sedang dihadapkan pada momen kedatangan banyak buku sementara mood emak untuk membaca sedang tiarap. Sebenarnya bukan momen rakus belanja sih, tapi waktu itu emak lagi suka ikutan nulis antologi jadi otomatis dapat kiriman bukunya kan ya. Trus juga ada beberapa teman di komunitas ODOP yang nulis buku, jadilah beli sebagai wujud mendukung perjuangan teman. Satu momen lagi adalah saat emak lagi rajin ikutan give away dan kebetulan hadiahnya buku. 

Seperti buku yang emak baca kali ini, Petualang Negeri Sipil, merupakan hasil karya rekan sejawat emak sebagai laskar data. Penulis adalah senio dan junior emak, satu almamater, satu naungan instansi yang sama, bedanya adalah mereka berani mewujudkan karyanya sementara emak masih terus bersembunyi di balik sarang laba-laba. 

Buku ini sudah sekitar 1 atau 2 tahun lalu emak beli, tapi emak lupa naruh dimana. Sampai kemarin gak sengaja waktu beresin kamar, emak bongkarin isi tas yang sudah lama gak dipakai. Ternyata emak dipertemukan lagi dengan buku ini. Pas banget dengan tema tantangan RCO kali ini kan. Jadi emak langsung putuskan untuk membaca buku ini.

Bercerita tentang kisah dua penulis ketika pertama kali mengabdi untuk negeri. Kang Andri yang dikirim untuk mengabdi di pelosok Sumatra Utara yang beliau bilang jangankan mall, Indomaret saja gak ada di sana. Sementara Raissa, gadis cantik dari Medan yang terbiasa hidup di tengan kebisingan kota tiba-tiba harus terbang ke ujung timur Indonesia, Papua.

Imajinasi manis tentang kehidupan seorang PNS yang duduk manis dalam ruangan ber-AC, yang sesekali saat senggang bisa nongkrong di cafe atau cuci mata di mall akan sirna kalu kita membaca buku ini. Banyak cerita seru tentang petualangan gokil laskar data. Mereka berdua banyak berbagi pengalaman, perjuangan dan kekonyolan dalam menaklukkan suasana baru, budaya, penduduk, juga faktor alam yang harus dihadapi dalam memperjuangan data untuk pembangunan negara. 

Membaca buku ini membuat emak terkenang masa-masa awal dikirim ke kabupaten Bengkulu Selatan sekitar 12 tahun lalu. Saat emak masih imut-imut belum jadi amit-amit seperti sekarang, emak berpetualang di tanah pengasingan Bung Karno itu. Tak tahu arah, tak kenal siapa-siapa, tak paham bahasa, yang pasti hanya satu, emak harus bertahan di sana. Ah, seharusnya emak juga bisa menuliskan masa perjuangan emak itu jadi satu buku seperti dua penulis buku ini ya. 

Ya sudah lah ya, karena emak belum niat jadi penulis buku pengalaman pribadi, emak jadi pembaca pengalaman buku orang dulu aja.

Lha wong jadi pembaca aja emak harus dipaksa sama tim RCO, apalagi buat nulis ya. Eh, emak juga dipaksa nulis sih sama tim squad blogger ODOP dan tim ODOP Tembus Media (OTM). Lalu tiba-tiba tiga tim itu protes ke emak, kita gak maksa emaaaaakkk. Iya, iya, emak yang terpaksa kok, daripada dieliminasi. Hehehehe

Khusus untuk tim RCO, semoga tingkat depan tema bukunya gak semakin susah ya, yang gampang-gampang aja biar emak gak cepat tiarap mood bacanya. Buku yang sesuai hobi misalnya, buku tentang ilmu agama, atau buku nonfiksi bebas. Pokoknya yang buat kita semakin menikmati momen berinteraksi dengan lembaran-lembaran kertas ini. 

Judul: Petualang Negeri Sipil
Penulis : Andri Saleh dan Raissa Samantha Hutajulu
Desain Sampul: Andri Saleh
Penyunting: Kunti Puspitasari
Ilustrasi: Andri Saleh dan Raissa Samantha Hutajulu
Penerbit: ZA Publishing Bandung

Sunday, March 15, 2020

Ingkar


"Banyak hal terjadi di luar kendaliku. Jatuh hati kepadamu adalah salah satunya. Kamu mengajariku melawan ketakutan-ketakutam dalam diriku. Namun, kamu lupa mengajariku melawan hal yang penting; bagaimana caranya agar aku tidak takut kehilanganmu?"

Ada yang memberi percaya, tetapi kau ragukan. Ada yang sepenuh hati ingin bersama, tetapi kadang terabaikan.

Perasaan telah tercurahkan. Meski kadang kecewa dan melelahkan, berhenti bukan satu-satunya pilihan.

Apakah janji itu masih layak ditunggu? Atau justru perjalanan memang tak akan bisa seperti yang kita mau? Karena salah satu dari kita memilih ingkar?

(BLURB)

Judul buku: Ingkar

Penulis: Boy Candra

Editor: Widyawati Oktavia

Penyelaras: EnHa

Penata letak: Ikhsan A.

Desainer sampul: Fahmy Akbar

Penerbit: KataDepan

ISBN: 978-623-7567-14-1

Untuk pertama kalinya membaca karya Boy Candra. Pas dapat tugas dari Reading Challenge ODOP (RCO) untuk membaca romance fiction, pas nemu buku ini di toko buku. Langsung memutuskan membeli buku ini, karena sering mendengar dari kaum milenial kalau tulisan Boy Candra selalu sarat keromantisan dan sukses bikin baper katanya. 

Buku yang emak baca ini pun sebenarnya memang sarat dengan keromantisan, tapi sayangnya dikemas dengan alur yang menurut emak agak datar. Tokoh-tokoh dalam buku ini digambarkan terlalu sempurna, meski pada akhirnya si tokoh utama melakukan kesalahan tapi seakan tidak mengurangi kesempurnaannya. 

Livka, anak SMA di sebuah desa di tanah Minang, si tokoh utama dalam novel ini, adalah sosok belia yang pandai, rajin belajar, nurut sama orangtua dan punya cita-cita untuk melanjutkan kuliah di pulau Jawa. Satu-satunya kekurangan dia adalah jatuh cinta pada orang yang salah. 

Agung, kakak kelas Livka yang merupakan anak semata wayang dari saudagar kaya di tanah Minang. Memiliki orangtua yang overprotektif membuat dia ingin merasakan kebebasan di luar rumah. Memutuskan untuk bergabung dengan geng anak badung sampai akhirnya kembali ke jalan yang benar ketika mulai dekat dengan Livka. 

Airin, sahabat Livka. Sosok gadis belia yang tak sepandai sahabatnya tapi merupakan sosok sahabat sempurna yang selalu siap sedia mendampingi dalam suka dan duka. 

Asril, sepupu Airin yang pekerja keras, dewasa, dan bijaksana. 

Dan masih ada beberapa lagi tokoh yang mendukung rangkaian cerita dalam novel ini. Dan hampir semuanya digambarkan dengan satu warna karakter saja. Ayah ibu Livka misalnya, ayahnya adalah petani yang pekerja keras, ibunya adalah sosok istri yang baik, sabar dan setia mendampingi suami dalam suka duka.

Biasanya emak semangat banget melahap novel-novel romantis. Satu buku bisa habis dalam waktu satu hari saja. Tapi untuk novel ini emak harus ngunyah pelan-pelan, karena rasanya kurang berwarna. Para tokohnya digambarkan terlalu sempurna dan alur ceritanya kurang menggoda. 




Sunday, February 23, 2020

10 Keteladanan Dari Aisyah


"Aisyahkah diri kita, para perempuan Indonesia? Kita kaum perempuan sebenarnya adlah cantik dan cerdas, seperti Aisyah. Namun, mampukah kita sebagai perempuan, hadir seperti beliau yang memperjuangkan eksistensi, bukan hanya sekadar sub-elemen bagi kaum pria, namun meletakkan suami sebagai imam dalam rumah tangga. perempuan mumpuni kekasih Allah yang dalam kapasitasnya sebagai khalifatullah, baik di dalam maupun di luar rumah, mampu melakukan banyak hal bagi umatnya, menjujurkan keadilan, membingkai politik dengan hukum, serta menyebarkan bahasa kasih ke seluruh penjuru bumi." 
(Marissa Haque)

"Cantik, cerdas, suci, lembut tapi berani dan dicintai oleh suami terbaik. Semua hal yang diinginkan oleh perempuan bisa dilihat dalam sosok Aisyah. Buku ini sangat bagus dibaca oleh remaja muslimah yang sedang mencari panutan. Dalam buku ini digambarkan bahwa beliau lebih baik dan hebat dari banyak laki-laki pada zamannya. Artinya, kita juga bisa kan?"
(Zaskia Adya Mecca)

"Buku sirah terlengkap mengenai Sayyidah Aisyah r.a. sekaligus membahas hadits-hadits dhaif dan pandangan orientalis mengenai dirinya. Buku bacaan wajib bagi muslimah setelah Khadijah; The True Love Story of Muhammad saw. Kita akan diperkenalkan kepada sosok perempuan tercerdas sepanjang masa dan kekasih tercinta Rasulullah saw."
(Anneke Putri)

(Blurb) 

Judul buku : Aisyah; The True Beauty

Judul Asli : Sirah as-Sayyidah Aisyah Ummil Mu'minin r.a.

Penerbit Asli : Darul Qalam, Damaskus

Penulis : Sulaiman An-Nadawi

Penerjemah : Ghozi M.

Penyunting : Arif Anggoro, Imam Ghazali Masykur, Nurmalasari

Desain sampul : Agi Sandyta

Desain Isi & Tata Letak : Iman Cahya, Arif Anggoro

Penerbit : Pena Pundi Aksara

ISBN : (13) 978-979-3855-46-2, (10) 979-3855-46-0

Sebuah buku biografi yang mengupas tuntas tentang Aisyah, sosok penting bagi kaum muslim. Aisyah adalah putri dari Abu Bakar ash-Shiddiq, sahabat Rasulullah. Aisyah menjadi istri Rasulullah pada umur 6 tahun dan baru hidup bersama pada umur 9 tahun. Aisyah merupakan istri yang paling dicintai Rasulullah setelah Khadijah. Aisyah memiliki kelebihan dalam kecerdasan, oleh karena itu beliau sering menjadi tempat bertanya dari para sahabat. Aisyah juga dijuluki sebagai Ummul Mu'minin.

Buku ini ditulis oleh Sulaiman An-Nadawi, seorang ulama yang dilahirkan di India. Beliau masih memiliki garis keturunan dengan Ali bin Abu Thalib, baik dari pihak ayah maupun ibunya. Selain mendalami ilmu hadits, beliau juga mendalami ilmu kalam, tafsir, fiqih dan sejarah. Beliau menuliskan biografi Aisyah dalam buku ini dilengkapi dengan hadits-hadits yang menguatkan tulisannya.

Buku ini ditulis dengan sangat detail berdasarkan sumber-sumber literatur yang terpercaya. Penulis mengupas tuntas sejarah hidup Aisyah mulai dari kelahiran, masa kecil, pernikahan, kehidupannya bersama Rasulullah, hubungannya dengan istri-istri Rasulullah, peristiwa berita bohong (Haditsul Ifki) hingga wafatnya beliau. Selain itu, dalam buku ini juga dijelaskan tentang karakter dan keistimewaan Aisyah, biografi intelektual Aisyah, bagaimana Aisyah mengajar, membari fatwa, dan membimbing umat Islam juga tentang jasa Aisyah kepada kaum perempuan.

Dari buku ini, kita bisa mempelajari 10 fakta tentang Aisyah yang bisa kita teladani, yaitu:

1. Aisyah memiliki akhlak yang mulia

Aisyah adalah perempuan yang sangat beruntung karena memperoleh kehormatan untuk menjadi sahabat sekaligus istri terdekat Rasulullah saw. semenjak beliau kecil hingga menginjak masa remaja. Aisyah hidup di bawah bimbingan dan asuhan langsung Rasulullah. Beliau memiliki sifat zuhud dan wara',taat menjalankan ajaran agama, dermawan, murah hati, serta senantiasa bersikap penuh kasih sayang kepada sesama manusia.

2.  Aisyah sangat taat kepada suami

Aisyah selalu berupaya sekuat tenaga untuk mematuhi, menjalankan perintah, dan menjauhi larangan Rasulullah. Beliau selalu berusaha menyenangkan hati suami dalam setiap kesempatan. Selain itu, Asiyah juga selalu memperhatikan para sanak kerabat Rasulullah dan tidak pernah menolak permintaan mereka. Bukan hanya keluarga, Aisyah juga selalu berusama menyikapi sahabat-sahabat Rasulullah dengan penuh hormat dan tidak pernah menolak untuk memenuhi apa yang mereka butuhkan.

3. Aisyah tidak pernah berghibah

Aisyah tidak pernah berghibah dan menggunjingkan keburukan orang lain. Asiyah meriwayatkan ribuan hadits tapi tak satupun hadits yang berisi hinaan ataupun hal yang menyinggung perasaan orang lain. Begitu pula dalam kehidupan berumah tangga, Aisyah berinteraksi dengan istri Rasulullah yang lain dengan sikap lapang dada, tanpa sedikit pun nada benci. Aisyah justru meriwayatkan banyak pujian kepada para istri Rasulullah yang lain.

4. Aisyah enggan untuk dipuji

Aisyah tidak pernah memuji dirinya sendiri dan beliau tidak suka dipuji oleh orang lain. Beliau pernah berkata, "Sungguh aku berharap menjadi sesuatu yang tidak berarti dan dilupakan orang." (Hadits Riwayat Ahmad dan Hakim)

5. Aisyah memiliki keberanian dan keteguhan pendirian yang luar biasa

Keberanian dan keteguhan pendirian Aisyah ditunjukkan dari perannya pada beberapa peristiwa. Pada perang Uhud, ketika pasukan muslim kacau balau, Aisyah turun tangan bersama para perempuan lain untuk memberikan minuman kepada para mujahid. Dalam perang Khandaq, Aisyah juga pernah meminta izin kepada Rasulullah untuk ikut berjihad bersama kaum muslimin. Tetapi, Rasulullah bersabda bahwa jihad bagi kaum perempuan adalah melaksanakan ibadah haji. Maka sejak itu, Aisyah tak pernah absen untuk melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

6. Aisyah memiliki kelembutan hati dan sangat dermawan

Banyak orang di masanya yang menganggap kedermawanan Aisyah melampaui batas-batas yang normal karena beliau sering memberikan apapun yang dimilikinya pada orang lain tanpa memikirkan nasibnya sendiri. Aisyah suka menyedekahkan semua harta yang ada di tanganyya berapa pun jumlahnya. Aisyah pernah menyedekahkan uang sebesar 70 ribu dirham, padahal bajunya sendiri bertambal. Aisyah juga kerap mengutamakan para pengemis dibanding dirinya sendiri, seperti cerita tentang beliau yang memberikan sepotong roti miliknya pada pengemis padahal itu makanan satu-satunya yang beliau miliki untuk berbuka puasa.

7. Aisyah selalu rajin beribadah

Aisyah melaksanakan ibadah, termasuk ibadah sunnah secara konsisten dan terus menerus. Seluruh waktunya diisi dengan zikir dan tasbih. Salah satu ibadah yang rutin dilakukan adalah shalat dhuha. Aisyah juga tidak pernah tertinggal melakukan sholat malam, jika beliau tertidur maka akan melakukan shalat malam sebelum shalat shubuh. Beliau juga selalu melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya karena Rasulullah bersabda bahwa jihad bagi perempuan adalah ibadah haji. 

8. Aisyah bersikap lemah lembut kepada para budak dan pelayan

Aisyah sangat menyayangi para budak dan selalu berusaha untuk memerdekakan mereka. Dalam setiap kesempatan, beliau selalu berusaha untuk memerdekakan para budak hingga jumlah budak yang dimerdekakan beliau mencapai 67 orang. 

9. Aisyah selalu menjaga hijabnya

Aisyah sangat memerhatikan hijabnya, terutama setelah ayat-ayat tentang hijab itu diturunkan. Bahkan ketika didatangi oleh seorang tabi'in yang buta, beliau tetap menemuinya dari balik hijab. Saat ditanya mengapa menemuinya dari balik hijab padahal tabi'in tersebut buta, Aisyah menjawab, "Engkau memang tidak bisa melihatku, tetapi bukankah aku bisa melihatmu?". Bahkan Aisyah juga mengenakan hijab saat memasuki rumahnya setelah Ummar bin Khattab dikubur di sana. Hal itu tidak dilakukan ketika yang dikubur di rumahnya hanya Rasulullah dan ayahnya, Abu Bakar ash-Shiddiq.

10. Aisyah adalah perempuan yang cerdas

Aisyah memiliki bakat yang kuat dan kesempatan yang besar untuk menyimak sabda-sabda Rasulullah secara langsung dari lisan beliau, tanpa diperantarai oleh siapapun. Meskipun Aisyah masih kecil ketika Islam mula-mula disebarkan, tapi dengan bakat, kecerdasan dan daya ingat yang kuat, beliau mampu mengejar ketertinggalannya dalam ilmu-ilmu agama. Aisyah memiliki keunggulan dalam hal intelektual, kemampuan pemahaman dan penalaran serta kekuatan hafalan dan kemampuan mengungkapkan gagasan yang luar biasa. Jika Aisyah mendengar sebuah hadits dari orang lain dan bukan dari lisan Rasulullah secara langsung, maka beliau pasti berusaha untuk melacak sumbernya dan tidak tergesa-gesa untuk meriwayatkannya. Beliau sangat ketat dan teliti dalam meriwayatkan hadits. Jika ada sebuah perkara yang sulit dipahami, maka beliau akan menanyakan langsung pada Rasulullah. 

Itulah 10 keteladanan dari Aisyah, ummul mu'minin, istri tercinta dari Rasulullah yang bisa kita pelajari dan kita tiru segala kebaikannya. 

Thursday, February 13, 2020

Review Buku : I Have A Dream


Bertemakan kisah hikmah. Semua orang pasti mempunyai mimpi. Tentang perjuangan seseorang dalam meraih mimpi, mulai jatuh dan bangkit kembali dalam tujuan yang bisa memberikan penguatan dirinya agar mimpi itu bisa terwujud. 


Semoga buku ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca maupun para penulis sendiri. I Have a Dream, untuk semua orang yang memiliki mimpi. 

(Blurb) 

Judul buku : I Have A Dream

Penulis : Tim NuBar Area Jatim #57

Penyunting : Early Purwa

Penata Aksara : Abu Naufal

Desain sampul : Alfafa Art Design

Penerbit : NUBAR - NULIS BARENG imprint dari RUMAH MEDIA

ISBN : 978-623-7079-47-7


Tentang Penulis

Ditulis oleh Tim NuBar Area Jatim #57 yang terdiri dari 21 penulis pemula dengan berbagai latar belakang. Ada anak kuliah, PNS, ibu rumah tangga, single father, dan beragam latar belakang lainnya.

Sinopsis

Penulis-penulis pemula berkumpul dalam satu tema antologi yaitu tentang mimpi. Ternyata mimpi bukan hanya tentang duniawi, mimpi bukan melulu bercerita mengenai cita-cita. Tapi mimpi adalah sebuah titik yang harus diperjuangkan. Ada 21 cerita perjuangan meraih cita dan cinta, ada yang berakhir bahagia dan ada juga yang ceritanya menyesakkan dada. 

Kelebihan Buku Ini

Membaca buku ini membuat kita akan tersadar bahwa perjuangan kita bukanlah yang terberat. Ada keringat lain di luar sana yang juga bercucuran dalam mengejar asa. Ada semangat lain di luar sana yang menderu untuk sebuah mimpi yang layak diburu. 

Kekurangan Buku Ini

Pengalaman penulis pemula yang mungkin belum terlalu tinggi jam terbang penanya, membuat ada sebagian kecil cerita yang perlu waktu untuk dicerna. Tapi ini berguna bagi sesama penulis pemula untuk menambah catatan penting tentang teknik yang bisa diteladani dan juga dihindari. 

Salah satu judul dalam buku ini adalah goresan pena saya. Membaca tulisan sendiri ternyata membutuhkan keberanian. Ketika sudah membacanya, ada rasa bangga, ada rasa ingin tertawa karena tidak menyangka bisa menulis hingga menjadi buku yang nyata dan ada rasa rindu untuk kembali berkarya dalam rangkaian aksara.