Sunday, February 23, 2020

10 Keteladanan Dari Aisyah


"Aisyahkah diri kita, para perempuan Indonesia? Kita kaum perempuan sebenarnya adlah cantik dan cerdas, seperti Aisyah. Namun, mampukah kita sebagai perempuan, hadir seperti beliau yang memperjuangkan eksistensi, bukan hanya sekadar sub-elemen bagi kaum pria, namun meletakkan suami sebagai imam dalam rumah tangga. perempuan mumpuni kekasih Allah yang dalam kapasitasnya sebagai khalifatullah, baik di dalam maupun di luar rumah, mampu melakukan banyak hal bagi umatnya, menjujurkan keadilan, membingkai politik dengan hukum, serta menyebarkan bahasa kasih ke seluruh penjuru bumi." 
(Marissa Haque)

"Cantik, cerdas, suci, lembut tapi berani dan dicintai oleh suami terbaik. Semua hal yang diinginkan oleh perempuan bisa dilihat dalam sosok Aisyah. Buku ini sangat bagus dibaca oleh remaja muslimah yang sedang mencari panutan. Dalam buku ini digambarkan bahwa beliau lebih baik dan hebat dari banyak laki-laki pada zamannya. Artinya, kita juga bisa kan?"
(Zaskia Adya Mecca)

"Buku sirah terlengkap mengenai Sayyidah Aisyah r.a. sekaligus membahas hadits-hadits dhaif dan pandangan orientalis mengenai dirinya. Buku bacaan wajib bagi muslimah setelah Khadijah; The True Love Story of Muhammad saw. Kita akan diperkenalkan kepada sosok perempuan tercerdas sepanjang masa dan kekasih tercinta Rasulullah saw."
(Anneke Putri)

(Blurb) 

Judul buku : Aisyah; The True Beauty

Judul Asli : Sirah as-Sayyidah Aisyah Ummil Mu'minin r.a.

Penerbit Asli : Darul Qalam, Damaskus

Penulis : Sulaiman An-Nadawi

Penerjemah : Ghozi M.

Penyunting : Arif Anggoro, Imam Ghazali Masykur, Nurmalasari

Desain sampul : Agi Sandyta

Desain Isi & Tata Letak : Iman Cahya, Arif Anggoro

Penerbit : Pena Pundi Aksara

ISBN : (13) 978-979-3855-46-2, (10) 979-3855-46-0

Sebuah buku biografi yang mengupas tuntas tentang Aisyah, sosok penting bagi kaum muslim. Aisyah adalah putri dari Abu Bakar ash-Shiddiq, sahabat Rasulullah. Aisyah menjadi istri Rasulullah pada umur 6 tahun dan baru hidup bersama pada umur 9 tahun. Aisyah merupakan istri yang paling dicintai Rasulullah setelah Khadijah. Aisyah memiliki kelebihan dalam kecerdasan, oleh karena itu beliau sering menjadi tempat bertanya dari para sahabat. Aisyah juga dijuluki sebagai Ummul Mu'minin.

Buku ini ditulis oleh Sulaiman An-Nadawi, seorang ulama yang dilahirkan di India. Beliau masih memiliki garis keturunan dengan Ali bin Abu Thalib, baik dari pihak ayah maupun ibunya. Selain mendalami ilmu hadits, beliau juga mendalami ilmu kalam, tafsir, fiqih dan sejarah. Beliau menuliskan biografi Aisyah dalam buku ini dilengkapi dengan hadits-hadits yang menguatkan tulisannya.

Buku ini ditulis dengan sangat detail berdasarkan sumber-sumber literatur yang terpercaya. Penulis mengupas tuntas sejarah hidup Aisyah mulai dari kelahiran, masa kecil, pernikahan, kehidupannya bersama Rasulullah, hubungannya dengan istri-istri Rasulullah, peristiwa berita bohong (Haditsul Ifki) hingga wafatnya beliau. Selain itu, dalam buku ini juga dijelaskan tentang karakter dan keistimewaan Aisyah, biografi intelektual Aisyah, bagaimana Aisyah mengajar, membari fatwa, dan membimbing umat Islam juga tentang jasa Aisyah kepada kaum perempuan.

Dari buku ini, kita bisa mempelajari 10 fakta tentang Aisyah yang bisa kita teladani, yaitu:

1. Aisyah memiliki akhlak yang mulia

Aisyah adalah perempuan yang sangat beruntung karena memperoleh kehormatan untuk menjadi sahabat sekaligus istri terdekat Rasulullah saw. semenjak beliau kecil hingga menginjak masa remaja. Aisyah hidup di bawah bimbingan dan asuhan langsung Rasulullah. Beliau memiliki sifat zuhud dan wara',taat menjalankan ajaran agama, dermawan, murah hati, serta senantiasa bersikap penuh kasih sayang kepada sesama manusia.

2.  Aisyah sangat taat kepada suami

Aisyah selalu berupaya sekuat tenaga untuk mematuhi, menjalankan perintah, dan menjauhi larangan Rasulullah. Beliau selalu berusaha menyenangkan hati suami dalam setiap kesempatan. Selain itu, Asiyah juga selalu memperhatikan para sanak kerabat Rasulullah dan tidak pernah menolak permintaan mereka. Bukan hanya keluarga, Aisyah juga selalu berusama menyikapi sahabat-sahabat Rasulullah dengan penuh hormat dan tidak pernah menolak untuk memenuhi apa yang mereka butuhkan.

3. Aisyah tidak pernah berghibah

Aisyah tidak pernah berghibah dan menggunjingkan keburukan orang lain. Asiyah meriwayatkan ribuan hadits tapi tak satupun hadits yang berisi hinaan ataupun hal yang menyinggung perasaan orang lain. Begitu pula dalam kehidupan berumah tangga, Aisyah berinteraksi dengan istri Rasulullah yang lain dengan sikap lapang dada, tanpa sedikit pun nada benci. Aisyah justru meriwayatkan banyak pujian kepada para istri Rasulullah yang lain.

4. Aisyah enggan untuk dipuji

Aisyah tidak pernah memuji dirinya sendiri dan beliau tidak suka dipuji oleh orang lain. Beliau pernah berkata, "Sungguh aku berharap menjadi sesuatu yang tidak berarti dan dilupakan orang." (Hadits Riwayat Ahmad dan Hakim)

5. Aisyah memiliki keberanian dan keteguhan pendirian yang luar biasa

Keberanian dan keteguhan pendirian Aisyah ditunjukkan dari perannya pada beberapa peristiwa. Pada perang Uhud, ketika pasukan muslim kacau balau, Aisyah turun tangan bersama para perempuan lain untuk memberikan minuman kepada para mujahid. Dalam perang Khandaq, Aisyah juga pernah meminta izin kepada Rasulullah untuk ikut berjihad bersama kaum muslimin. Tetapi, Rasulullah bersabda bahwa jihad bagi kaum perempuan adalah melaksanakan ibadah haji. Maka sejak itu, Aisyah tak pernah absen untuk melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

6. Aisyah memiliki kelembutan hati dan sangat dermawan

Banyak orang di masanya yang menganggap kedermawanan Aisyah melampaui batas-batas yang normal karena beliau sering memberikan apapun yang dimilikinya pada orang lain tanpa memikirkan nasibnya sendiri. Aisyah suka menyedekahkan semua harta yang ada di tanganyya berapa pun jumlahnya. Aisyah pernah menyedekahkan uang sebesar 70 ribu dirham, padahal bajunya sendiri bertambal. Aisyah juga kerap mengutamakan para pengemis dibanding dirinya sendiri, seperti cerita tentang beliau yang memberikan sepotong roti miliknya pada pengemis padahal itu makanan satu-satunya yang beliau miliki untuk berbuka puasa.

7. Aisyah selalu rajin beribadah

Aisyah melaksanakan ibadah, termasuk ibadah sunnah secara konsisten dan terus menerus. Seluruh waktunya diisi dengan zikir dan tasbih. Salah satu ibadah yang rutin dilakukan adalah shalat dhuha. Aisyah juga tidak pernah tertinggal melakukan sholat malam, jika beliau tertidur maka akan melakukan shalat malam sebelum shalat shubuh. Beliau juga selalu melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya karena Rasulullah bersabda bahwa jihad bagi perempuan adalah ibadah haji. 

8. Aisyah bersikap lemah lembut kepada para budak dan pelayan

Aisyah sangat menyayangi para budak dan selalu berusaha untuk memerdekakan mereka. Dalam setiap kesempatan, beliau selalu berusaha untuk memerdekakan para budak hingga jumlah budak yang dimerdekakan beliau mencapai 67 orang. 

9. Aisyah selalu menjaga hijabnya

Aisyah sangat memerhatikan hijabnya, terutama setelah ayat-ayat tentang hijab itu diturunkan. Bahkan ketika didatangi oleh seorang tabi'in yang buta, beliau tetap menemuinya dari balik hijab. Saat ditanya mengapa menemuinya dari balik hijab padahal tabi'in tersebut buta, Aisyah menjawab, "Engkau memang tidak bisa melihatku, tetapi bukankah aku bisa melihatmu?". Bahkan Aisyah juga mengenakan hijab saat memasuki rumahnya setelah Ummar bin Khattab dikubur di sana. Hal itu tidak dilakukan ketika yang dikubur di rumahnya hanya Rasulullah dan ayahnya, Abu Bakar ash-Shiddiq.

10. Aisyah adalah perempuan yang cerdas

Aisyah memiliki bakat yang kuat dan kesempatan yang besar untuk menyimak sabda-sabda Rasulullah secara langsung dari lisan beliau, tanpa diperantarai oleh siapapun. Meskipun Aisyah masih kecil ketika Islam mula-mula disebarkan, tapi dengan bakat, kecerdasan dan daya ingat yang kuat, beliau mampu mengejar ketertinggalannya dalam ilmu-ilmu agama. Aisyah memiliki keunggulan dalam hal intelektual, kemampuan pemahaman dan penalaran serta kekuatan hafalan dan kemampuan mengungkapkan gagasan yang luar biasa. Jika Aisyah mendengar sebuah hadits dari orang lain dan bukan dari lisan Rasulullah secara langsung, maka beliau pasti berusaha untuk melacak sumbernya dan tidak tergesa-gesa untuk meriwayatkannya. Beliau sangat ketat dan teliti dalam meriwayatkan hadits. Jika ada sebuah perkara yang sulit dipahami, maka beliau akan menanyakan langsung pada Rasulullah. 

Itulah 10 keteladanan dari Aisyah, ummul mu'minin, istri tercinta dari Rasulullah yang bisa kita pelajari dan kita tiru segala kebaikannya. 

12 comments:

  1. Buku yang bagus di baca buat semua muslimah. Keren.

    ReplyDelete
  2. Masya Alloh, buku yang bagus untuk dibaca dan realisasikan isinya, cerita kehidupan dan teladan yang seharusnya kita contoh

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia mbak, merealisasikan dan meneladani itu butuh perjuangan ya mbak. semoga kita mampu

      Delete
  3. Mau beli yang ini kemarin, tapi akhirnya beli Shirah Nabawiyah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wuah pasti keren juga itu bukunya ya mbak. bikin reviewnya mbak

      Delete
  4. MasyaAllah.. Aisyah RA , kita sebagai wanita perlu nih meneladani kebaikan-kebaikan yang beliau lakukan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, belajar banyak dari buku ini. semoga kita bisa meneladani baliau ya

      Delete